JAKARTA - Setelah melakukan pengecekan, Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin mengungkapkan pesawat jenis Hercules C-130 milik TNI yang jatuh di Medan adalah produk lawas, diproduksi tahun 1960-an.
"Hercules yang jatuh kami cek itu Hercules yang lama, yang tipe pendek yang dulu di lapangan terbang Halim dipindah ke Malang. Memang sudah tua atau uzur, seharusnya enggak layak pakai karena produk tahun 60-an," kata Hasanuddin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Meski sudah dirawat di Singapura, lanjut Hasanuddin, sebuah pesawat pasti ada batasan umur. Untuk itulah, pihaknya menginginkan adanya pembelian pesawat yang lebih baru dan tidak menerima hibah.
"Enggak perlu menerima hibah-hibah yang kemudian kita membayarnya dengan cukup mahal. Beli saja yang baru kalau hibah dapat 10, yang baru enam. Pilih enam saja," tegasnya.
Politikus PDI Perjuagan (PDIP) itu mengindikasikan DPR akan membahas ulang soal anggaran TNI.
"Jadi dengan seperti ini, jatuh, kita akan berfikir ulang karena dulu zaman SBY kita akan mendapat hibah dan bayar lagi Hercules dari Aussie. Mungkin kalau belum dilaksanakan kita setop saja hibah itu dan membeli jenis pesawat yang seperti itu tapi lebih baru atau modern," simpulnya.
(Susi Fatimah)