PROBOLINGGO – Sekira 40 desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur kesulitan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih mereka terpaksa harus mencari mata air dengan menempuh jarak puluhan kilometer hingga lintas kabupaten.
Salah satunya Desa Malasan Kulon, Kecamata Leces, yang mengalami kesulitan air bersih. Warga setempat harus menempuh jarak 10 kilometer hingga ke kawasan Lumajang.
Krisis air bersih ini di alami warga sejak belasan tahun lalu. Apalagi ketika memasuki musim kemarau di mana desa tersebut tidak memiliki sumur karena kondisi tanah yang bebatuan, dan susahnya mencari sumber mata air.
“Susah (mencari air) harus ke wilayah Lumajang, “ ujar Warsih, warga Desa Malasan Kulon kepada wartawan, Senin (27/7/2015).
Selain Desa Malasan Kulon, sekira 39 desa lainya di 11 kecamatan di Kabupaten Probolinggo juga mengalami hal yang serupa. Hanya saja daerah terparah berada di Desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces, Sumber Bendo, Kecamatan Tongas, dan Desa Palang Besi, Kecamatan Lumbang.
Ilustrasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga kewalahan dalam menyediakan air bersih, pasalnya selain medan terjal dan bebatuan juga karena keterbatasan armada tangki air bersih.
Menurut petugas BPBD Suharto, untuk mencukupi 40 desa, BPBD harus memiliki 10 aarmada tangki air bersih. Namun, armada yang ada hanya enam tangki saja. Diprediksi krisis air bersih untuk tahun ini akan lebih lama dan berakhir pada November 2015, kendati pada tahun lalu berakhir pada Desember.
(Arief Setyadi )