Kemudian, Rais Aam harus memiliki Wira'i yang artinya menjaga diri dari perkara-perkara yang haram dan Subhat. "Harus memiliki Wira'i yang tinggi. Perkara Subhat tidak mau, apalagi dengan perkara yang haram," imbuhnya.
Oleh karena itu tidak banyak orang yang bisa duduk sebagai Rois Aam dengan persyaratan tersebut. Di tempat yang sama, Ketua Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftakhul Ahyar menambahkan, arti dari Wira'i adalah seorang Rais Aam tidak wira-wiri.
"Saya tambahkan Rais Aam tidak tolah-toleh atau ke sana ke mari. Seorang Rais Aam harus istiqomah, apalagi terkesan sebagai makelar," timpal Kiai Miftakhul.
(Randy Wirayudha)