"Jangan tampakkan perbedaan di depan umum, berdebat sampai gebrak meja enggak masalah di dalam rapat. Kalau gebrak meja di muka publik itu hanya di DPR. Kadang partainya enggak bsa mengendalikan. Boleh ada perbedaan di situ," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, perdebatan di muka umum akan dibaca oleh pasar dunia yang ujung-ujungnya merugikan kestabilan ekonomi Indonesia.
"Saya yakin Pak Jokowi bisa mengkoordinir pemerintahannya. Presiden bertanggungjawab untuk mendamaikan ini," simpul Fahri.
(Susi Fatimah)