"Tadi malam dilakukan evaluasi langsung oleh Kapolda. Intinya, kami mau cari tahu peristiwa apa yang sebenarnya terjadi. Adanya peluru yang menembus lobang kaca apakah penembakan kesengajaan, tidak sengaja, atau kelalaian masih dicari tahu," tuturnya.
Lebih lanjut Khrisna mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penelusuran lebih dalam. Polisi masih terus berupaya mencari selonsong peluru penembakan malam itu. Meskipun tim telah menemukan proyektil di ruangan yang ditembak pelaku, namun hingga kini selongsong pelurunya belum ditemukan.
"Kalau dari dalam mobil, (kemungkinan selongsong) jatuh di dalam mobil. Namun, ada upaya lain yang bisa kami lakukan," jelas dia.
Mengenai senjata yang digunakan, Khrisna menduga, pelaku menggunakan senjata rakitan. Hal ini didasari fakta adanya efek tembakan yang mengakibatkan kaca di ruangan itu terjatuh dan bukannya menembus.
"Itu senjatanya rakitan, karena kacanya yang ditembak itu jatuh bukan tembus. Kacanya setebal 5mm, jadi disimpulkan bukan dari senjata sempurna," pungkasnya.
(Fachri Fachrudin)