N biasanya mendapatkan rokok dari pemberian orang-orang di sekitarnya. Sebagian warga yang iba, memberikan uang untuk membeli makanan. Namun yang terjadi justru sebaliknya, uang tersebut digunakan untuk mebeli rokok. Bahkan, dia berani menolak ketika diberi makanan ringan, karena metrasa tak mebutuhkannya.
“Kalau dikasi uang, ya dipakai untuk membeli rokok. Di kasi makanan menolak,” aku Aji Nata, warga di sana.
Warga menambahkan, N kerap mangkal di perempatan lampu merah atau emperan toko. Sementara orangtuanya bekerja sebagai pemulung sampah dan barang bekas. Lemahnya pengawasan orangtua menjadikan anak itu mulai terbiasa dengan kerasnya kehidupan jalanan.
(Risna Nur Rahayu)