Aktivis Dibunuh, Menteri Ferry Minta Tambang Pasir Ilegal Ditutup

Angkasa Yudhistira, Jurnalis
Selasa 29 September 2015 15:00 WIB
Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan meminta penambangan pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ditutup.

Menurut Ferry, kasus pembunuhan aktivis tani Salim Kancil oleh puluhan preman tidak berhenti pada proses hukum semata.

"Bagi saya, sebenarnya ada dua hal. Pertama, kewenangan pemda harus di-hold dulu (galian pasir), selain kriminalnya. Bagaimana kemudian orang bisa bertindak antara setuju dan tidak setuju," terang Ferry di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Penghentian sementara pada galian pasir tersebut, kata Ferry, harus dilakukan sampai benar-benar diketahui apa penyebab utama dari pembunuhan aktivis tani itu.

"Sampai akhirnya penyebab pembunuhan diketahui. Ini menurut saya kalau kita berhubungan dengan yang berkaitan dengan sumber daya alam, jadi langkahnya berefek," jelasnya.

Sekadar diketahui, aktivis tani Salim Kancil diseret dari rumahnya. Ia lalu dipukuli, dicekik, dan mulutnya disumpal hingga tewas. Pembunuhan itu sendiri diduga dipicu aksi salim yang menolak kegiatan penambangan pasir ilegal di desanya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya