"Meraka adalah Tim 12 yang diketuai oleh Desir yang saat ini menjabat sebagai Ketua LMDH Desa Selok Awar Awar," ungkapnya.
Dengan demikian, Hari menuturkan, dugaan adanya keterlibatan aparat desa dibalik tewasnya Salim Kancil semakin menguat.
Sebelumnya, dua aktivis petani penolak tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar dibantai oleh puluhan orang. Akibat pembantaian itu, Salim Kancil tewas dan Tosan harus dirawat di rumah sakit karena menderita luka berat.
Sementara, pihak kepolisian telah menetapkan 20 tersangka pembantaian dan belum menangkap aktor intelektual di balik kasus tersebut.
(Fransiskus Dasa Saputra)