”Sejak ada kabut ini, anak saya sudah sakit. Awalnya, dia hanya batuk, namun sekarang sudah deman, makanya kami bawa ke rumah sakit,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (6/10/2015).
Dia menambahkan, apabila kabutnya rendah maka kondisi anaknya membaik, namun sebaliknya apabila kabut asapnya semakin parah maka daya tahan tubuh anaknya langsung menurun.
”Saya khawatir, apabila kondisi seperti ini masih lama, maka akan terjadi sesuatu pada anak saya,” tegasnya.
Dia berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi kabut asap ini, sehingga anak-anak terbebas dari penyakit ISPA.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Kota Padangsidimpuan Nurlaila Hayati Lubis mengatakan, peningkatakan pasien ISPA tersebut sudah dirasakan sejak dua yang lalu, tepatnya saat Kota Padangsidimpuan mulai dilanda kabut asap.
”Kenaikan pasien yang datang berobat mencapai 30 persen,” ujarnya.