Rusia: Laporan Akhir Misteri MH17 Sangat Bias

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Selasa 13 Oktober 2015 21:44 WIB
Laporan akhir misteri jatuhnya MH17 diumumkan di Belanda (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW – Laporan akhir perihal misteri jatuhnya MH17 milik Malaysia Airlines yang dirilis oleh tim penyelidik gabungan pimpinan Belanda ternyata sangat membuat Rusia tidak puas. Pemerintah Rusia menilai laporan akhir tersebut sebagai sesuatu yang sangat bias.

Negeri Beruang Merah itu juga kecewa karena tim penyelidik gabungan pimpinan Belanda seakan tidak memerdulikan berbagai macam data yang telah diberikan oleh otoritas Rusia untuk mendukung proses investigasi jatuhnya pesawat MH17.

“Sungguh sangat disesalkan, meskipun berbagai upaya panjang dan berulang telah diberikan pihak kami untuk mengatur penyelidikan yang lebih komprehensif dan berisi. Namun, semua itu seakan diabaikan,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/10/2015).

“Tim penyelidik gabungan pimpinan Belanda bahkan tidak mempertimbangkan semua informasi yang kami miliki. Jelas ada upaya untuk menarik kesimpulan yang sangat bias, dan melaksanakan perintah politik,” lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan, tim penyelidik gabungan pimpinan Belanda pada hari ini baru saja mengumumkan hasil investigasi atas jatuhnya pesawat komersil Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17. Dalam laporan akhir itu, tim peyelidik menyatakan bahwa pesawat nahas itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal Buk buatan Rusia.

“Dalam hasil investigasi kami, sisi kiri kokpit pesawat MH17 terbukti terkena sebuah hulu ledak bertipe 9n314m. Hal ini sesuai dengan jenis hulu ledak yang terpasang dalam rudal Buk (sistem rudal darat ke udara) buatan Rusia,” ujar Kepala Tim Penyelidik Gabungan, Tjibbe Joustra, ketika berada di pangkalan militer Gilze-Rijen.

Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang melakukan perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh ketika melintas di wilayah Donetsk Oblast, Ukraina pada 17 Juli 2014. Tragedi itu menewaskan 298 orang, termasuk 12 warga negara Indonesia (WNI).

(Jihad Dwidyasa )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya