ICW Pertanyakan Penyebab Mahalnya Gas di Medan

Rizka Diputra, Jurnalis
Kamis 12 November 2015 23:37 WIB
Foto: Illustrasi Okezone
Share :

Sekadar diketahui, industri di Medan mendapatkan pasokan gas antara lain dari fasilitas regasifikasi Arun milik Pertamina. Gas dari regasifikasi Arun itu selanjutnya disalurkan melalui pipa Arun Belawan untuk selanjutnya mengalir ke pembangkit listrik PLN maupun industri di Medan.

Regasifikasi Arun milik Pertamina mendapatkan gas dari Kilang LNG Senoro. Harga dari Senoro sekitar USD7,8 per MMbtu. Ongkos regasifikasi sebesar USD1,7 per MMbtu.

Sementara 'toll fee' yang dikenakan oleh pipa Arun Belawan sebesar USD2,5 per MMbtu. Apabila investasi tidak membengkak tentu 'toll fee' bisa lebih kurang dan harga gas di Medan tidak mahal. Dari pipa Arun Belawan selanjutnya diteruskan oleh PT Pertagas Niaga yang merupakan anak usaha Pertagas.

Kendati tidak memiliki pipa, namun sebagai perusahaan niaga, Pertagas Niaga mematok margin sebesar USD1,8 per MMbtu. Pertagas Niaga menjual gas kepada PGN sebesar USD13,8 per MMbtu. Selanjutnya PGN menjual gas ke pelanggan di Medan dengan harga USD14 per MMbtu.

“Kenapa jatuhnya di 'end user' harga tinggi karena pengembang pipa terlalu mendesain proyek secara berlebihan. Bisnis di migas spesifik teknis dan cenderung tertutup, modus me-'mark up' di bagian infrastruktur, sementara seringkali tidak terbuka," tutup Firdaus.

(Awaludin)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya