"Berikutnya butuh juga beli pesawat angkut berat. Hercules yang sekarang tipe B sudah puluhan tahun. Ini kita kaji, antara Hercules tipe J berapa Antonov berapa," sambungnya.
Selanjutnya, yang justru memicu polemik, ialah pembelian helikopter angkut berat. Agus menegaskan, sesuai kajian TNI AU, heli tersebut harus memiliki kemampuan angku berat diatas empat ton.
"Berikutnya heli angkut berat yang diatas empat ton. Lalu kita dapat AW-101, kita bisa beli enam. Hasil kajian Skadron VVIP, kita pilih AW-101. Inginnya beli tiga tapi pagu indikatif bisa beli dua. Lalu ke Mabes TNI, ke Kemhan, kita dapat dari anggaran lain, jadi kita bisa dapat tiga," jelas mantan Kasum TNI itu.
Tak hanya itu, TNI AU juga bakal memodernisasi pesawat latih serta berbelanja radar dan persenjataan untuk pesawat tempur T-50. Dikatakan Agus, meski prajuritnya sudah memiliki pesawat itu, tanpa persenjataan tidak bisa disebut sebagai pesawat tempur.
"Pesawat latih, Grop, kita tambah. Pesawat T-50 masih belum bisa disebut pesawat tempur karena belum lengkap. Radar dan senjatanya tidak ada. Ini nanti yang akan kita pasang," pungkasnya.
(Rizka Diputra)