Penyelesaian Kasus Budak Seks Jepang-Korsel Tersandung Patung

Antara, Jurnalis
Jum'at 08 Januari 2016 00:08 WIB
Share :

Jepang menegaskan klausul perjanjian termasuk upaya pemindahan patung. Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menyatakan bahwa, menurut pemahamannya, patung itu akan direlokasi.

Tapi, Seoul mengatakan hanya berjanji untuk melihat kemungkinan memindahkan patung tembaga itu dan memanggil seorang pejabat senior Kedutaan Besar Jepang untuk memprotes komentar provokatif Kishida.

Kementerian luar negeri Korea Selatan juga telah menekankan karena patung itu dibangun oleh kelompok-kelompok sipil, pihaknya tidak memiliki hak untuk memerintahkan agar patung itu dipindahkan. Kelompok yang memelopori kampanye untuk membuat dan mendirikan patung perunggu itu bersikeras bahwa patung tidak akan berpindah ke mana pun. “Patung tidak bisa menjadi syarat atau sarana kesepakatan apa pun," kata Dewan Korea untuk Perempuan atas Perbudakan Seksual oleh Militer Jepang dalam sebuah pernyataan di situsnya.

"Dan pemerintah Korea tidak boleh menyebutkan apa pun tentang penghapusan atau pemindahan monumen," tambahnya.

Sentimen publik Korea Selatan tentang perjanjian secara keseluruhan hampir sama, tetapi sentimen meningkat tajam terhadap masalah patung. Jajak pendapat menunjukkan 75 persen orang menentang pemindahan patung dari tempatnya.

Bong Young-Shik, seorang peneliti senior tentang Jepang di Asan Institute for Policy Studies di Seoul, mengatakan perselisihan menempatkan pemerintah Korea Selatan di posisi yang sulit, mengingat cukup besarnya modal politik yang sudah dikeluarkan untuk membuat kesepakatan dengan Jepang. "Isu tentang budak seks masa perang adalah masalah yang sangat emosional di Korea dan patung itu sebagai simbolnya," kata Bong.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya