10. Pablo Escobar
Pablo Escobar mungkin merupakan gembong obat bius paling dikenal di seluruh dunia hingga saat ini. Pria berjuluk Raja Kokain ini adalah salah satu penjahat terkaya dalam sejarah dunia dengan jumlah kekayaan yang ditaksir mencapai USD100 miliar pada 1990-an.
Dengan jumlah kekayaan itu, Escobar masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia, sebuah gelar yang ironis bagi seorang bos organisasi kriminal.
Putra dari Abel Jesus Escobar itu memiliki ambisi untuk menjadi seorang miliuner di usia 22 tahun. Sebelum terlibat dalam perdagangan obat bius, dia telah terlibat dalam berbagai kegiatan kriminal seperti pencurian dan penculikan.
Bisnis obat biusnya dimulai pada 1975 dengan penyelundupan kokain dari Kolombia ke Panama dan AS. Dalam waktu singkat bisnisnya berkembang pesat. Dalam melakukan bisnisnya dia melakukan penyuapan terhadap pihak berwenang, jika cara itu gagal maka pilihan berikutnya adalah menghabisi mereka.
Pada masa itu, Kartel Medelin yang dibentuk Pablo bersama dengan Jorge Luis Ochoa Vasquez menjadi kartel obat bius yang menyuplai 80 persen kokain yang diselundupkan ke AS, menghasilkan lebih dari USD60 juta per hari atau sama dengan USD22 miliar per tahunnya.
Pertikaian antara Kartel Medellin dengan Pemerintah Kolombia dimulai pada 1989 setelah pembunuhan politisi dan jurnalis Kolombia, Luis Carlos Galan. Escobar dipaksa menyerah, namun dengan pengaruh dan uang yang dimilikinya, Pablo hanya dipenjarakan di lokasi yang menjadi penjara mewah untuknya, La Catedral.
Setelah diketahui bahwa Pablo masih menjalankan bisnis obat biusnya dari La Catedral, Pemerintah Kolombia berencana untuk memindahkannya ke penjara konvensional. Berkat jaringannya, rencana ini terendus dan Pablo berhasil kabur sebelum dipindahkan.
Pelarian Escobar berakhir pada 2 Desember 1993 setelah dia terlibat dalam baku tembak dengan pasukan khusus Kolombia Search Bloc. Menderita beberapa luka tembak disekujur tubuhnya, Pablo Escobar akhirnya tewas. Orang-orang terdekatnya meyakini dia melakukan bunuh diri dengan menembak kepalanya.
Kematian raja narkotika ini menandai berakhirnya masa kejayaan Kartel Madellin di Kolombia, yang diyakini telah menewaskan sekira 5.000 orang selama menguasai pedagangan obat bius dari 1972 sampai 1993.
(Silviana Dharma)