KUALA LUMPUR – Sayap ISIS di Malaysia telah mengumumkan ancaman kepada negara tetangga seiring semakin kuatnya pemberantasan kelompok teroris yang dilakukan pemerintah.
Dalam sebuah video berbahasa Malaysia, kelompok Katibah Nusantara mengancam akan melakukan pembalasan atas penangkapan anggota-anggotanya. Kepolisian Malaysia kemarin, 24 Januari 2016 dilaporkan menangkap tujuh orang yang dicurigai merencanakan serangan di Malaysia.
Video berjudul “Mesej Awam kepada Malaysia” atau pesan umum kepada Malaysia itu kelompok militan tersebut sesumbar bahwa penangkapan yang dilakukan pihak Malaysia hanya akan menambah jumlah mereka. Mereka mengatakan, jika pemerintah membiarkan mereka maka tujuan yang didambakan yaitu mengembalikan kekuasaan khilafah.
“Mereka yang mencap kami sebagai khawarij (orang yang ingkar), Daesh (nama lain ISIS), dan agen Mossad (dinas rahasia Israel) adalah penganut Syiah dan sekutunya,” demikian pernyataan dalam video tersebut sebagaimana dilansir The Star, Senin (25/1/2016).
Katibah menyatakan, mereka tidak akan tunduk kepada sistem pemerintahan demokrasi yang dianggap menyimpang dari ajaran mereka.
Menanggapi video ini Ketua Divisi Khusus Kontra Terorisme Kepolisian Malaysia, Datuk Ayob Khan mengatakan bahwa pihaknya akan lebih waspada terhadap kemungkinan serangan yang mungkin terjadi kapan saja. Dia menekankan pentingnya informasi intelijen yang dapat diandalkan untuk mencegah serangan-serangan tersebut.
Kelompok Katibah Nusantara diyakini memiliki sedikitnya 200 orang militan di Malaysia dan Indonesia. Kelompok ini pertama kali diamati oleh intelijen sekira dua tahun lalu saat masih bernama Majmu’ah al Arkhabiliy.
Bahrun Naim, orang yang dicurigai sebagai dalang serangan teroris di Jakarta pada 14 Januari 2016, diduga kuat bertindak sebagai pemimpin kelompok ini.
(Rahman Asmardika)