Tuntun Ibadah, Ketua Ponpes Al Fatah Akan Susun Fikih Kaum Waria

Markus Yuwono, Jurnalis
Jum'at 12 Februari 2016 00:30 WIB
Ilustrasi (Okezone)
Share :

Menurut dia, fikih ini ke depannya bertujuan untuk mengajak para waria mengenal Agama, dan berkehidupan sehari-hari dengan baik. Harapannya, waria memiliki landasan untuk berperilaku baik, seperti orang pada umumnya. Apalagi stigma negatif kerap disandang Waria.

"Tidak ada wacana pembuatan fikih LGBT, tapi kami mencari kedudukan waria dalam Islam. Sebetulnya dimana, ketika mau salat dimana, pemulasaran jenasah bagaimana dan itu ada di fikih. Cara berpakaiannya seperti apa, kehiupan sehari-hari, mau kami tanyakan kepada ulama,"ulasnya. 

Namun, diakuinya, hal tersebut membutuhkan kajian mendalam, karena harus mengumpulkan berbagai sumber, baik dari kitab maupun ulama. Sebab, fikih itu diperlukan agar kehidupan waria lebih Islami. "Menjadi waria itu tidak dosa, tetapi yang dosa cara berpirilakunya,"ucapnya,

Di Pondok Pesantren yang dulunya berada di Notoyudan, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, waria lebih bisa mengenal agama secara mendalam. Mereka diberikan hak untuk beribadah sama seperti manusia umumnya. Karena memang tidak semua orang bisa menerima keberadaan mereka yang 'berbeda' dengan masyarakat umumnya.

"Pondok pesantren mengekomodasi teman-teman yang ingin dekat dengan Tuhan," ucapnya.

(Fransiskus Dasa Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya