Pernah suatu kali, ia mendapat kabar darurat bahwa tuannya pulang ke rumah dengan suasana yang masam. Senecal pun berpikir cepat, ia memanggil sekelompok peniup alat music slompret untuk memainkan lagu ‘Hail to the Chief’, tepat ketika tuannya melangkah turun dari limosinnya. Suasana hati Trump pun berubah cerah.
“Itu terjadi setahun lalu. Cara itu berhasil, jadi setelahnya kami sering menyambut dia dengan pawai kecil-kecilan,” tuturnya.
Meski hidup bak raja di istana, ternyata bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu memiliki jam tidur yang terbilang minim.
“Sehari beliau hanya tidur tiga sampai empat jam. Sudah setahun ini dia begitu,” cetus pria yang selalu tampil necis dengan tongkat dan jas hitam itu.