Sebelumnya, hubungan Ahok dengan PDIP sedikit memanas setelah ia mengaku tak punya cukup dana untuk melakukan kampanye. Ia memilih jalur independen saat bertarung pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2017, lantaran jika maju lewat partai politik, ada mahar yang harus dibayarnya, berkisar antara Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno mengeluhkan komentar Ahok tersebut, pasalnya umpatan Ahok bisa menjadi polemik.
"Jadi jangan menimbulkan dugaan-dugaan yang enggak benar seperti itu," ujar Hendrawan kepada Okezone.
Anggota Komisi XI DPR juga menegaskan, PDIP tidak pernah meminta uang mahar kepada calon-calon yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta. Sebab PDIP melalui mekanisme sistem urunan dari para kader.
"Pendanaan itu dengan sistem gotong royong, jadi jangan bilang parpol seperti lintah darat, dan PDIP tidak memeras seperti itu," katanya.
(Fransiskus Dasa Saputra)