TNI AU Pastikan Drone Asing yang Jatuh di Batam Bukan Spionase

Banda Haruddin Tanjung, Jurnalis
Jum'at 01 April 2016 17:10 WIB
foto: Antara
Share :

Di ASEAN, Brunei Darussalam dan Malaysia adalah negara pengguna drone ini. Brunei misalnya, negara kaya minyak ini sudah menggunakan Banshee sejak 1987 dan menambahnya pada 2010 dengan memesan Banshee 600.

Sedangkan Malaysia sendiri sudah menandatangi kontrak dengan Meggitt Defence Systems Ltd pada September 2012, untuk pengadaan Banshee Aerial Target Systems selama lima tahun, lengkap dengan pelatihannya.

Walau fungsi utama Banshee adalah drone, namun Indonesia harus tetap waspada, karena Meggitt ternyata mengembangkan Banshee dengan kemampuan tambahan jika diperlukan. Yakni mampu mengangkut chaff & flare, penjejak infra merah untuk mengarahkan rudal, kamera untuk pencitraan dan lainnya, sehingga Banshee mampu melakukan operasi militer terbatas.

"Intinya drone target itu memang dibuat untuk menjadi target ditembak jatuh oleh negara tetangga kita. Jadi bagaimana bisa jatuh ke perairan kita, mungkin lepas kendali sehingga masuk daerah kita. Tapi ini biasa saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap Marsma TNI Henri Alfiandi.

Terkait kabar bahwa pesawat tanpa awak itu adalah untuk mematai Indonesia, jendral bintang satu ini menepisnya. "Terlalu berlebihan jika itu disebut drone mata-mata. Karena sudah ditangan kita dan diperiksa tidak ada mengarah kesana. Itu hanya prakiraan saja," tuturnya.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya