Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Hiber hanya mengandalkan pendapatan dari berjualan Noken, yaitu tas anyam khas Papua. Namun dari hasil penjualan tersebut hanya bisa cukup biaya hidup sehari-hari.
Ia juga tidak memiliki Kartu Papua Sehat (KPS) yang semestinya merupakan kewajiban bagi pemerintah jaminan kesehatan bagi orang Papua.
“Saya tak punya biaya untuk operasi. Saya tak mampu menyediakan dana yang begitu besar. Buat makan sehari-hari saja sulit. Saya juga tidak punya Kartu Papua Sehat. Jadi ya kita pasrah,” katanya.
Lidya merupakan anak yatim karena sang ibu meninggal saat melahirkannya, sedangkan ayahnya pergi dan tak pernah memeberi kabar.
Hidrosefalus merupakan penyakit yang mengakibatkan pembesaran pada bagian kepala dan disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam otak anak.
(Rachmat Fahzry)