JAKARTA – Sejak kembali pecahnya konflik Nagorno-Karabakh pada 2 April 2016, antara militer Armenia dan Azerbaijan, warga sipil Azerbaijan sendiri yang menjadi korban dari kontak senjata tersebut.
Berdasarkan data yang diterima Okezone dari Kedutaan Besar Azerbaijan di Jakarta, memperlihatkan bagaimana okupasi dari Armenia telah menyebabkan warga sipil dan fasilitas umum di wilayah Nagorno-Karabakh menjadi target dari serangan.
Berikut ini kompilasi data tersebut (dari 2–5 April 2016):
Tampaknya konflik ini kembali membuka luka lama yang tidak pernah sembuh setelah hampir dua dekade. Dubes Azerbaijan menyatakan ingin masyakat dunia, khususnya Indonesia, mengetahui bahwa konflik ini hanya membuat warga sipil Azerbaijan yang tinggal di wilayah Nagorno-Karabakh semakin menderita.
(Emirald Julio)