MOSKOW - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meminta maaf kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kematian personel militer Rusia dalam serangan di Nagorno-Karabakh pada 20 September, kata Kremlin pada Kamis, (21/9/2023).
Pada Rabu, (20/9/2023) Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa beberapa penjaga perdamaian tewas ketika mobil mereka diserang oleh tembakan di daerah Canyataq di Nagorno-Karabakh.
“Atas inisiatif pihak Azerbaijan, percakapan telepon terjadi antara... Putin dan... Aliyev. Ilham Aliyev meminta maaf dan menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kematian tragis prajurit kontingen penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh pada 20 September," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan yang dilansir Sputnik.
Aliyev mengatakan kepada Putin bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan terhadap apa yang terjadi pada pasukan penjaga perdamaian Rusia dan para pelakunya akan dihukum, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kantor kejaksaan agung negara-negara tersebut melakukan kontak dekat mengenai masalah tersebut.
Pemimpin Azerbaijan juga menyatakan kesiapannya memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban.
Selain itu, Vladimir Putin dan Ilham Aliyev telah sepakat untuk mengintensifkan negosiasi sejalan dengan perjanjian trilateral tahun 2020-2022, menurut laporan Kremlin.
“Disepakati untuk mengintensifkan pekerjaan di jalur perundingan sejalan dengan perjanjian trilateral yang terkenal pada tingkat tertinggi tahun 2020-2022, terutama dalam hal membuka blokir jaringan transportasi, membatasi perbatasan Azerbaijan-Armenia dan mempersiapkan perjanjian damai antara Baku dan Yerevan,” kata Kremlin.