"(Kalau saya jadi presiden) supaya saya beranrtas munafik-munafik yang enggak bisa buktiin. Aku gituin. Kalau dia keluar, ganti lagi yang lebih baik," imbuh dia.
Lebih lanjut, Ahok memaparkan, pertanyaan yang diajukan kepadanya dalam pemeriksaan tersebut, yakni terkait nilai jual objek pajak (NJOP) yang menjadi patokan pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Pertanyaannya sederhana, bukan bocorin BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Dia tanya, ‘Bapak pernah enggak kepikir, Bapak kan mau beli NJOP, itu harga terendah urusan negara. Bapak berhak menentukan NJOP kenapa bapak tidak perlambat NJOP? Supaya bisa beli barang yang murah’," ujarnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ahok pun mengaku tak pernah terlintas tindakan seperti itu di benaknya.
"Saya pertama nggak pernah kepikir masalah itu karena itu saya pikir kejahatan. Karena tugas saya mengadminstrasi keadilan sosial, lho. Itu kejahatan!" ungkap dia.