MOSKVA – Parlemen Ukraina baru saja melantik perdana menteri (PM) baru melalui sistem pengambilan suara, mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh PM Arseniy P. Yatsenyuk, yang mengundurkan diri karena krisis politik dalam negerinya.
Berdasarkan hasil voting, posisi Yatsenyuk digantikan oleh Volodymyr B. Groysman, pria penganut Yahudi yang dikenal sebagai sekutu terdekat Presiden Ukraina Petro O. Poroshenko. Secara keseluruhan, ia memenangkan 257 dari 307 suara di parlemen.
Dilansir dari New York Times, Kamis (14/4/2016), hasil ini diharapkan membantu Groysman mengatur berbagai keriwehan politik yang kompleks di Ukraina. Meskipun, para pengamat politik setempat meragukan PM baru mereka ini memiliki tunggangan politik yang kuat dibandingkan dengan para pendahulunya.
Ia juga diragukan dapat segera memenuhi janjinya untuk mempercapat dan meningkatkan kualitas reformasi di Kiev dengan meningkatkan kerja sama yang baik antara eksekutif dan legislatif.
“Memberantas korupsi, melawan populisme dan meningkatkan pengelolaan negara akan menjadi prioritas saya dalam menjalankan pemerintahan ini,” demikian janjinya sebelum disumpah.