Keluarga Abu Bakar Ba'asyir Minta CCTV di Kamar Dicopot

BOGOR - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dikunjungi dua putranya yakni Rosyid Ridho Ba'asyir dan Abdul Rochim Ba'asyir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Selama menemui ayahnya, mereka menanyakan kondisi dan perlakuan yang kini menghuni kamar di Blok D1, Lapas Gunung Sindur.

Salah seorang putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir mengatakan, ayah tercintanya mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang cukup memadai dibandingkan saat berada di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. Namun pihaknya menyesalkan masih terdapat kamera CCTV di dalam kamar.

"Sudah cukup baik fasilitasnya, cuma kata beliau ternyata di sini juga masih ada kamera CCTVnya di dalam kamar. Itu yang membuat keluarga keberatan," kata Rochim, usai menemui Abu Bakar Ba'asyir, Senin (18/4/2016).

(Baca juga: Kuasa Hukum: Lebih Baik dari Lapas Nusakambangan)

Menurut pria yang akrab disapa Iim itu, pemasangan kamera CCTV selama 24 jam penuh di dalam kamar ayahnya telah melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu pemasangan CCTV juga dinilai berlebihan mengingat usia Abu Bakar Ba'asyir yang sudah menginjak 78 tahun.

"Kami keberatan dan kami minta CCTV yang menyorot beliau selama 24 jam penuh bahkan saat tidur itu untuk dicabut saja. Memangnya mau ngapain sih bapak kan usianya juga sudah lanjut," jelasnya.

Dalam kunjungannya yang hanya berlangsung sekitar 30 menit, kedua anaknya juga didampingi oleh kuasa hukum Abu Bakar Ba'asyir, Mahendradatta serta tim medis untuk memeriksa kondisi kesehatan mantan pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin tersebut.

(Awaludin)