Kasus Benjina Terbongkar, Menteri Susi Disanjung sebagai Pahlawan

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 20 April 2016 18:40 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Orris Blake Jr. (kedua dari kanan) (Foto: Wikanto Arungbudoyo/OKEZONE)
Share :

JAKARTA – Sebanyak 1.500 nelayan berhasil diselamatkan dari tindakan perdagangan manusia (human trafficking) di Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, Indonesia. Penyelamatan itu merupakan usaha gabungan dari media internasional dan pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Laporan media yang meliput kasus tersebut, Associated Press (AP), berhasil memenangi medali emas Pulitzer 2016 – anugerah tertinggi bagi insan jurnalistik Amerika Serikat (AS).

Peliputan kasus itu juga tidak terlepas dari peran Menteri KKP, Susi Pudjiastuti yang memberikan akses kepada media untuk melakukan peliputan, hingga akhirnya kejahatan terorganisir itu terbongkar.

Pujian untuk Menteri Susi datang dari Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Orris Blake Jr. "Yang menjadi pahlawan adalah Menteri Susi,” ujar Dubes Blake di Pusat Kebudayaan Amerika di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

“Beliau yang mengakui ada kejahatan di sini. Beliau yang memberi akses International Organization of Migration (IOM) dan media mengunjungi tempat tersebut dan investigasi lanjutan. Sebanyak 1.500 orang telah diungsikan dan dipulangkan ke negara asal mereka," tambahnya.

Chief de Mission IOM Indonesia, Mark Gretchell, tak mau ketinggalan memuji peran Menteri Susi. "Berkat moratorium Ibu Susi membawa orang tersebut ke pelabuhan, sehingga mereka bisa diakses dan AP bisa datang dan bertemu mereka," pujinya.

Namun, Gretchell mengingatkan untuk tidak terlalu merayakan keberhasilan tersebut. Pasalnya, masih banyak dari korban perdagangan manusia Benjina yang belum diselamatkan.

Sebanyak 1.500 orang dipaksa pergi dari negara asalnya seperti Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos. Mereka dipaksa bekerja di kapal ikan (biasanya kapal ikan Thailand) dan ditinggalkan di Indonesia. Hasil tangkapan mereka beredar di beberapa supermarket di AS.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya