Aliya mengharapkan perempuan Indonesia untuk berkaca dari perjalanan sejarah Kartini yang mampu terus berproduksi dan berprestasi di tengah minimnya kesempatan perempuan berkarir.
“Dengan demikian, akan lahir `Kartini-Kartini` muda yang berprestasi dan produktif di segala bidang,”ucapnya.
Selain itu kata dia, masih banyak perempuan yang belum mendapatkan pendidikan layak karena berbagai faktor penghambat, seperti nilai-nilai budaya dan ekonomi. “Ini yang menyebabkan langkah untuk maju dan berkarya semakin terbatas,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak sedikit orangtua yang memiliki perekonomian terbatas lebih mementingkan anak laki-laki untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. “Sehingga dengan pendidikan yang minim dan skill yang tidak memadai, membuat banyak perempuan terjerumus ke lembah hitam,” tandasnya.
(Fahmi Firdaus )