Saat itu TPI juga mengalami persoalan seperti transmisi yang tidak diganti dan sejumlah program juga enggan menawarkan ke TPI lantaran takut tidak dibayar.
"Transmisi tidak pernah diganti, berantakan. Kita ganti semua. Program tidak disuplai orang takut tak dibayar, seperti tahun 1998-2002 tidak dibayar," sambungnya.
Selanjutnya, MNC Group menerjunkan tim untuk membangun TPI. Ketika itu dimunculkan program KDI, API, dan sinetron Ilahi. Hasilnya, tiga siaran tersebut mendapat respons positif dari masyarakat.
"Tim juga kita kasih. Makanya ada program KDI, API, sinetron Ilahi. Dan, tiga-tiganya booming. Sempat beberapa bulan nomor satu di tahun 2004-2005," bebernya.
Alhasil, Tutut pun datang kembali dan bermaksud untuk mengambil alih TPI. "Masalah timbul, diminta lagi. Saya tidak mau, ini kan bagian dari perusahaan publik," tukasnya.
(Fiddy Anggriawan )