Dirinya menambahkan, pemerintah pusat hanya mau mengomentari barang dagangan yang diangkut tetapi tidak memberikan peringatan kepada pemilik warung akan kesalahan yang dilakukan yakni buka bukan pada jamnya.
"Mereka sibuk mengomentari masakan yang diangkut, tapi tidak memberikan peringatan kepada para pedagang yang berjualan di luar jam yang telah ditetapkan," terangnya.
Kiai ini pun mengisahkan di mana di Pulau Bali saat perayaan Nyepi Umat Islam begitu menghargai umat Hindu yang sedang beribadah. Bahkan Bandara Ngurah Rai pun harus berhenti beroperasi yang menghentikan perekonomian mencapai ratusan miliar. Lalu mengapa Warteg yang tutup di bulan Ramadhan harus dipersoalkan oleh pemerintah pusat.
"Jangan samakan Kota Serang dengan Jakarta atau daerah lainnya. Kita ini Bhineka Tunggal Ika, harus saling menghargai. Tapi jangan salah kaprah, yang harus dihargai itu orang yang sedang berpuasa dan bukan sebaliknya," tegasnya.
(Khafid Mardiyansyah)