Sementara Ketua Sang Agung Indonesia (Sagin) Sumatera Utara, Kurnia Bangun, berharap semua pihak menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran berharga untuk saling menghormati.
Umat Buddha, Konghucu, dan pemeluk agama lain diharapkannya menahan diri serta tidak terprovokasi pernyataan yang mungkin ingin memecah belah kerukunan umat beragama yang terjalin baik selama ini.
Pasca-kerusuhan, banyak komentar di media sosial yang selain berisi keprihatinan, naun tidak sedikit pula bernada memojokkan, menghujat salah satu pihak, seperti ingin mempekeruh keadaan.
Demikian juga pernyataan tokoh tertentu di media massa, ada yang terkesan memelintir keadaan sehingga dikhawatirkan dapat memicu kebencian antarwarga.
"Kita secara keseluruhan harus bijaksana dan tidak mudah terprovokasi. Mari berpikir jernih demi terciptanya suasana yang kondusif," imbau bikhsu di Vihara Tri Ratna Kota Tanjung Balai itu.
(Fiddy Anggriawan )