Pesawat keempat, United Airlines dengan nomor penerbangan 93, sebenarnya dikontrol oleh para pembajak menuju Washington DC. Namun pesawat tersebut jatuh di sebuah lapangan di Stonycreek, Pennsylvania, usai para penumpang berusaha menghentikan para pembajak.
Empat rangkaian serangan ini dilaporkan telah menyebabkan 2.996 orang tewas dan lebih dari 6.000 orang mengalami luka-luka. Selain itu, Negeri Paman Sam juga mengalami kerugian sekira USD3 triliun akibat serangan 9/11.
Serangan tersebut langsung memicu operasi besar-besaran AS yang bernama ‘Perang melawan Teror’ (War on Terror). Tragedi itu pun menjadi awal mula dari invasi militer Negeri Paman Sam ke Afghanistan. Invasi itu diklaim AS untuk menumpas kelompok Taliban yang dikabarkan melindungi keberadaan para anggota Al Qaeda.
Pada awalnya, pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, menyanggah keterlibatannya dalam serangan 9/11. Namun, pada 2004, ia mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dengan alasan dukungan AS terhadap Israel, kehadiran tentara Negeri Paman Sam di Arab Saudi, dan sanksi yang dijatuhkan terhadap Irak.
Selain itu, serangan pada 11 September juga menyebabkan maraknya Islamophobia di AS. Serangan verbal maupun fisik kerap menimpa Muslim di Negeri Paman Sam. Bukan hanya itu, orang-orang yang menganut Shikhs juga menjadi target hanya karena mereka menggunakan serban di kepalanya. Sebab, banyak warga AS yang menyangka mereka merupakan Muslim.
(Ahmad Taufik )