MELBOURNE – Virus Zika sudah merebak di beberapa negara dunia. Setidaknya hingga saat ini, sekira 70 negara terdeteksi terkena virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu. Selain menyebarkan virus zika, nyamuk Aedes aegypti juga menularkarkan virus demam berdarah dengue (DBD).
Menurut data yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus DBD mengancam lebih dari seperempat penduduk bumi atau sekira 2,5 miliar orang. Khusus di Indonesia saja, pada 2014 tercatat 100.347 kasus soal DBD.
Tak ingin virus zika dan DBD terus meluas, dibentuklah penelitian non-profit yang dilakukan di Australia, Vietnam, Indonesia, Kolombia dan Brasil yang diberi nama Eliminate Dengue Project (EDP) atau proyek pengurangan virus DBD.
Eliminate Dengue Program mengembangkan metode alamiah untuk mengurangi penyebaran virus DBD dengan menggunakan bakteri alami yang disebut Wolbachia. Bakteri ini mampu menurunkan kemampuan nyamuk untuk menularkan DBD dari satu orang ke orang lain.
Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di dalam sel tubuh serangga. Kemudian diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui telur. Bakteri itu dapat ditemukan di serangga seperti lalat buah, capung, kumbang dan nyamuk (namun, bukan nyamuk Aedes aegypti).