SEOUL – Istana Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) siap untuk bekerja sama dengan penyelidikan dari pihak kejaksaan menyusul skandal yang menimpa Presiden Park Geun-hye. Sejumlah pejabat kunci Chong Wa Dae atau Gedung Biru menjadi target penyelidikan pihak kejaksaan.
Seperti dimuat Reuters, Sabtu (29/10/2016), Gedung Biru siap memberikan dokumen sesuai permintaan pihak kejaksaan. Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah ancaman unjuk rasa ribu warga untuk mendesak Presiden Park Geun-hye mengundurkan diri.
Pihak kejaksaan tengah menyelidiki keterlibatan dua pembantu Park Geun-hye yang diduga membantu Choi Soon-sil memperoleh dokumen pidato perempuan berusia 64 tahun itu. Keduanya juga diduga membantu Soon-sil mendirikan dua yayasan penerima dana bantuan bernilai puluhan juta dolar AS.
Sebagaimana diberitakan, Choi Soon-sil diduga memaksa sejumlah pengusaha serta menyuap pejabat pemerintah demi mengalirkan dana bantuan Yayasan Mir dan K-Sports. Perempuan itu juga dituduh menyalahgunakan sejumlah dana bantuan untuk kepentingan pribadi.
Presiden Park Geun-hye langsung meminta maaf secara terbuka usai skandal tersebut mencuat ke publik. Kepala Staf Kepresidenan Lee Won-jong sudah mengajukan pengunduran diri. Park Geun-hye juga memaksa 10 orang staf senior Gedung Biru untuk mundur. Politikus Partai Saenuri itu berjanji untuk merombak susunan staf kepresidenan setelah dilanda skandal.
Skandal tersebut membuat popularitas Park Geun-hye anjlok. Oposisi pemerintah terus-menerus mendesak agar putri mendiang Presiden Korsel Park Chung-hee itu mundur dari jabatannya.
(Wikanto Arungbudoyo)