WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat tengah mewaspadai serangan musuh lama mereka, Al Qaeda, yang diperkirakan akan terjadi saat pemilihan presiden 8 November mendatang. Peringatan telah disampaikan antara lain kepada pihak berwenang di New York City, Texas dan Virginia.
Pejabat setempat meyakinkan informasi soal adanya serangan masih abu-abu. Sehingga potensi bahayanya terbilang rendah. Meski begitu, otoritas di pelabuhan New York dan New Jersey tetap mengerahkan patroli tingkat tinggi di seluruh akses ke bandara, terowongan dan jembatannya.
Sayangnya, juru bicara pelabuhan, Steve Coleman menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai peringatan yang dikumandangkan pemerintah pusat. Sementara polisi New York City menyatakan hal yang senada dengan pemerintah bahwa ancaman itu belum jelas dan masih dalam penyelidikan.
“Kami diberitahu soal adanya kemungkinan serangan teroris saat pilpres, tetapi belum mendapat detilnya. Pengamanan dilakukan bekerja sama dengan badan intelijen dan pasukan gabungan kontraterorisme,” terang polisi yang menolak disebutkan namanya tersebut, seperti disitat dari Middle East Monitor (MEMO), Minggu (6/11/2016).
Belakangan ini perhatian AS tersita oleh pertempuran di Irak dan Suriah. ISIS menjadi sasaran utama, sedangkan Al Qaeda tak lagi bertaring. Namun begitu, Negeri Paman Sam melihat kelompok teroris itu nyatanya bisa bertahan sampai 15 tahun.
Untuk itu, ancaman yang datang tidak akan diabaikan pemerintah. Beberapa meyakini, ancaman itu hanya gertakan sambal. Sebagian menduga, ancaman itu disampaikan sebagai seruan untuk menginspirasi militannya di Negeri Paman Sam.
(Silviana Dharma)