"Setelah mengetahui penyebab dari kecelakaan pesawat ini tentu KNKT akan memberikan rekomendasi kepada seluruh operator penerbangan khususnya yang melayani di Papua. Keberhasilan ini kita syukuri meskipun kita masih diliputi suasana duka atas meninggalnya empat kru pesawat DHC4 PK-SWW," kata Agustinus.
Sebelumnya, pesawat nahas itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga. Pesawat tersebut mengangkut bahan bangunan seperti semen dan besi seberat 3,1 ton untuk kebutuhan pembangunan proyek PLTA Ilaga berkapasitas 700 KWH.
Sebanyak empat kru pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou yang tewas dalam insiden kecelakaan di perbatasan Jila-Ilaga pada Senin 31 Oktober lalu tersebut yaitu Kapten Pilot Parhat Limi (56), Copilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35) dan FOO Endri Baringin Sakti P (40).
(Rizka Diputra)