TIMIKA - Pesawat DHC-6 Twin Otter series 400 register PK-CDC yang terlihat hancur diduga akibat menabrak tebing. Dengan kondisi seperti itu, seluruh jenazah yang telah ditemukan tidak utuh lagi.
Kasatgas Tindak Nemangkawi, Kombes Jhon Sitanggang yang terlibat langsung dalam operasi Tim SAR gabungan atas kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC, mengatakan bahwa, setelah melihat kondisi pesawat yang menabrak tebing, diduga kuat kondisi para korban sudah tidak utuh lagi.
"Sebelum lihat mungkin kalau tadi yang terima di Ilaga bisa lebih tahu ya, teman-teman dari Basarnas. Tapi kemungkinan dengan kejadian pesawat crash membentur tebing, kemungkinan besar sekali jenazah sudah rusak," ujarnya dalam konferensi pers di Posko utama Tim SAR, di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (25/9/2019).
Baca juga:4 Korban Jatuhnya Pesawat Twin Otter di Papua Dibawa ke RSUD Mimika
Menurutnya, saat ini juga proses identifikasi tengah berlangsung setelah siang tadi jenazah para korban berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat ke kamar jenazah RSUD Mimika. Tim yang akan bekerja mengidentifikasi jenazah adalah tim dari DVI Polda Papua.
"Kalau selesai proses investigasi, nanti bisa dibawa ke keluarganya masing-masing. Tim dari Polri sudah tiba disini dan sudah di rumah sakit, jadi proses (identifikasi) sudah berjalan," ujarnya.