HYDERABAD – Seorang petani bernama Kandukuri Vinoda bunuh diri karena takut tidak memiliki uang. Sebab, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi baru saja melakukan demonetisasi atau penghentian peredaran mata uang rupee untuk pecahan 500 dan 1.000.
Perempuan berusia 55 tahun itu memiliki tabungan berjumlah besar dalam pecahan 1.000 dan 500 rupee. Kandukuri diduga panik karena dengan kebijakan tersebut dirinya tidak akan memiliki kekayaan. Sebab, nominal tersebut tidak lagi beredar di India.
“Keluarga korban menceritakan dirinya panik setelah mendengar keputusan itu. Korban gantung diri di rumahnya,” ujar petugas kepolisian setempat, seperti dimuat Channel News Asia, Kamis (10/11/2016).
Warga Hyderabad tersebut sebelumnya menjual sebidang tanahnya pada Oktober 2016 dengan harga senilai INR5,5 juta (setara Rp1,1 miliar). Uang itu digunakannya untuk membayar biaya pengobatan suaminya. Sisa uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli sebidang tanah lainnya.
Sebagian besar warga India yang tinggal di daerah perdesaan lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam jumlah besar di dalam rumah karena kurangnya jumlah bank. Mereka juga hendak menghindari pajak. Larangan peredaran nominal tersebut diperkenalkan PM Modi sebagai bagian dari perlawanan terhadap korupsi dan para pengemplang pajak.
Pemerintah memastikan kepada warganya bahwa hanya para pengemplang pajak yang akan menderita karena aturan baru tersebut. Sebagai gantinya, pemerintah menerbitkan uang rupee dalam pecahan 500 dan 2000 seri Mahatma Gandhi baru sebagai pengganti uang kertas lama.
(Emirald Julio)