PYONGYANG - Presiden Korea Utara, Kim Jong un, menetapkan tiga hari masa berkabung guna menghormati meninggalnya Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro, terhitung mulai hari ini. Kim mendeklarasikan masa berkabung ini bukan tanpa alasan. Ia menganggap mendiang Fidel Castro sebagai "kawan atau teman dekat" rakyat Korea Utara.
Sebelumnya ia juga telah menulis surat ucapan belasungkawa kepada Presiden Kuba yang saat ini memimpin, Raul Castro. Dalam suratnya Kim menulis, "Castro adalah teman dekat dan sahabat rakyat Korea Utara yang selalu berupaya untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama antarkedua negara, serta saling memberi dukungan yang besar selama lebih dari setengah abad. Meskipun ia meninggal, prestasi dan jasa berharganya akan selamanya berada di hati rakyat kedua negara," tulis Presiden Korea Utara, Kim Jong un dalam suratnya.
Juru bicara kepresidenan mengungkapkan, para pemegang kekuasaan tertinggi-presidium Majelis Rakyat Agung dan kabinet Korea Utara telah bersama-sama memutuskan tiga hari masa berkabung pada publik. Badan tertinggi politik Korea Utara menetapkan kebijakan bagi organisasi-organisasi besar dan beberapa lokasi yang sudah ditentukan untuk memasang bendera setengah tiang. Demikian sebagaimana dikutip dari Ibtimes, Senin (28/11/2016).
Korea Utara dan Kuba menjalin hubungan dekat sejak era Perang Dingin. Havana merupakan salah satu sekutu terkuat Pyongyang selama lebih dari setengah abad meskipun Kuba meningkatkan kerjasama ekonomi dengan rival Korut yakni Korea Selatan.
Fidel Castro meninggal di usia 90 tahun pada Jumat 25 November 2016. Ia diketahui telah memimpin Kuba selama hampir 50 tahun sebagai negara satu partai. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)