SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye diprediksi akan mengundurkan diri dari jabatannya pada April 2017 terkait skandal korupsi yang menjerat dan menjatuhkan popularitasnya. Meski begitu, pihak oposisi masih berusaha untuk memakzulkannya melalui pemungutan suara pada Jumat 9 Desember.
Dilansir Straits Times, Selasa (6/12/2016), penasihat politik senior Park, Hur Won Je mengatakan di depan pemeriksaan parlemen bahwa presiden akan menerima saran dari partai berkuasa Saenuri agar dia mengundurkan diri pada April. Pengunduran diri itu akan membuka jalan untuk dilakukannya pemilihan umum pada Juni.
Blok oposisi yang mengontrol mayoritas kursi di parlemen tetap akan menggelar pemungutan suara untuk memakzulkan Park pada Jumat ini. Hal ini bisa dicapai jika mereka mendapat dukungan dari 40 anggota parlemen dari Partai Saenuri yang mengambil sikap anti-Park sehingga mencapai suara mayoritas.
Mosi ini bisa gagal jika Park mengumumkan pengunduran dirinya, yang membuat anggota parlemen dari Partai Saenuri menarik dukungan mereka. Menurut media setempat, hal inilah yang tampaknya dilakukan Park besok.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Park dituduh bersekongkol dan membiarkan orang dekatnya, Choi Soon Sil untuk ikut campur dalam urusan kenegaraan, termasuk pemilihan kabinet dan menggunakan pengaruh melalui kedekatannya dengan Park. Presiden juga dituduh membantu Choi memaksa sejumlah pengusaha mengalirkan dana kepada dua yayasan yang dikelolanya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)