CHICAGO – Lagu kebangsaan Amerika Serikat (AS) 'Star Spangled Banner' membuka pidato perpisahan Barack Obama sebagai presiden di Chicago, Illinois. Pria berusia 55 tahun itu berterima kasih banyak kepada warga yang selalu mendukungnya dalam delapan tahun masa kepemimpinan.
Dalam 10 hari ke depan, dunia akan melihat sesuatu yang baru. Amerika Serikat (AS) akan memiliki presiden baru, yakni Donald Trump untuk masa jabatan hingga 2020. Barack Obama kembali menegaskan komitmennya untuk membantu masa transisi semulus mungkin kepada penerusnya.
“Dunia akan melihat perubahan dari presiden terpilih ke presiden terpilih lainnya. Saya berkomitmen untuk melakukan transisi mulus ke Donald Trump, seperti halnya yang George Bush lakukan ke saya,” janji pria keturunan Kenya itu, Rabu (11/1/2017).
Obama mengatakan, semua tergantung warga Amerika Serikat untuk meghadapi tantangan di masa depan. Warga AS memiliki semua sumber daya untuk menghadapi tantangan tersebut. Modal yang baik juga dimiliki Negeri Paman Sam, yakni masih merupakan negara terkaya dan masih dipandang dengan hormat oleh negara lain.
“Masa depan harus menjadi milik kita. Potensi tersebut hanya akan tercapai jika demokrasi bekerja. Politik tidak boleh menajamkan perbedaan di masyarakat, tetapi kita harus mengembalikan tujuan bersama saat ini tanpa memandang afiliasi partai dan lainnya. Demokrasi butuh solidaritas.. Ide dari semua perbedaan adalah kebersamaan. Bangkit dan jatuh bersama-sama,” tutup Obama.
(Wikanto Arungbudoyo)