JAKARTA - Pelantikan Donald Trump akan berlangsung meriah di Amerika Serikat pada 20 Januari 2017. Setelah mengucapkan sumpah jabatannya di tangga Gedung Kongres AS di Pennsylvania, juragan real estate tersebut resmi menjadi Presiden ke-45 AS menggantikan Barack Obama.
Pasca-pelantikan Donald Trump tersebut, banyak pihak penasaran akan seperti apa perwajahan Negeri Paman Sam di bawah kepemimpinannya. Seperti diketahui, ia bisa memenangkan pilpres berkat latar belakangnya sebagai pengusaha, bukan politisi.
Duta Besar baru AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan lantas angkat suara mengenai masa depan negaranya di tangan pemimpin baru. Khususnya menyoal kemitraan antara Indonesia dan AS, dia meyakinkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Saya rasa tidak akan ada perubahan drastis untuk kemitraan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Lebih tepat jika kita mengatakan yang akan terjadi ke depannya adalah hubungan yang berkelanjutan," ungkapnya saat ditemui awak media di Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Selasa (17/1/2017).
Ia optimistis kerjasama kedua negara justru akan tetap meningkat, baik dalam bidang ekonomi, perdagangan, lingkungan hidup dan lainnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya adalah pejabat kabinet kedua yang ditemui Dubes Donovan, setelah Menlu Retno LP Marsudi. Kehadiran mantan relawan peace corps di Korea Selatan tersebut tidak hanya untuk beramah tamah dengan jajaran Kemenhub, tetapi juga menjalin kerjasama di bidang penerbangan dengan Indonesia.
Dubes Donovan sejatinya telah tiba di Indonesia sejak akhir tahun lalu, menggantikan Robert Blake yang masa penunjukannya telah habis seiring transisi politik di Amerika. Dubes Donovan bertugas di Indonesia melalui jalur diplomat karier di Dinas Luar Negeri AS, setingkat Class of Minister-Counselor. Penobatannya di AS berlangsung pada 4 November 2016.
Sebelum diangkat menjadi Dubes, ayah dua anak itu pernah menjabat sebagai Direktur Utama bagian Washington di American Institute di Taiwan. Ia juga pernah bekerja sebagai penasihat kebijakan luar negeri untuk Kepala Staf Gabungan di Pentagon periode 2012-2014, Guru besar Madya di National Defense University di Washington DC pada 2011-2012, Kepala Deputi Asisten Menlu untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Kemlu AS pada 2009-2011.
Setelahnya, Donovan mulai dikirim dinas ke luar negeri. Di antaranya pernah menjadi Konsul Jenderal AS di Hong Kong (2008-2009), Wakil Dubes AS di Jepang (2005-2008) dan Direktur Bagian Tiongkok dan Mongolia Deplu AS (2003-2005). Ia juga pernah ditempatkan di Taiwan, Korea Selatan dan Qatar.
(Rifa Nadia Nurfuadah)