Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan rekan yang ditinggalkan. Ia dengan cepat memerintahkan jajarannya untuk mengerahkan bantuan medis dan melakukan penyelidikan terhadap insiden yang mendukakan dunia sepakbola itu.
Keterangan seorang saksi mata saat kejadian mengindikasikan lemahnya penjagaan di sekitar stadion. “Hanya ada dua polisi berjaga di stadion dan para penonton dibiarkan saling mendorong demi bisa masuk ke dalam,” ucap seorang saksi yang tak ingin disebutkan namanya.
Kejadian ini mendapatkan perhatian dari klub asal Portugal, FC Porto. “Tragedi kembali menghantui dunia sepakbola. FC Porto turut bersimpati kepada keluarga korban dan rakyat Angola yang terlibat dalam insiden di stadion Angola,” demikian pesan belasungkawa yang terunggah di Facebook resminya.
Angola merupakan negara di Afrika Tengah yang pernah dijajah Portugal. Bahasa resmi nasionalnya adalah portugis.
(Rahman Asmardika)