Korban Tewas Gempa Filipina Selatan Bertambah Jadi 6 Orang

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Sabtu 11 Februari 2017 17:09 WIB
Kerusakan Akibat Gempa di Filipina Selatan. (Foto: AFP)
Share :

MANILA - Jumlah korban tewas gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) yang terjadi di Filipina Selatan kembali bertambah. Sebagaimana dilaporkan, dua korban tewas kembali ditemukan dan kini totalnya menjadi enam orang. Sementara itu, korban luka tercatat mencapai 126 orang.

Pejabat berwenang menyatakan, gempa tersebut diikuti sekira seratus gempa susulan.

"Kami terus melakukan hal-hal yang diperlukan dan menghitung kerusakan yang ditimbulkan," ujar Direktur Pertahanan Sipil, Antonio Gonzales sebagaimana dikutip dari Associated Press, Sabtu (11/2/2017).

Tim penyelamat kini terus mencari korban baik yang selamat maupun yang tewas.

Gempa besar tersebut terjadi pada Jumat 10 Februari malam waktu setempat. Pusat gempa diketahui berada sekira 14 kilometer (km) sebelah barat laut Provinsi Surigao pada kedalaman 11 km. Gempa juga mengakibatkan kerusakan pada gedung, infrastrukutur dan fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan serta menyebabkan pemadaman listrik.

 

Kerusakan yang Diakibatkan oleh Gempa. (Foto: Reuters)

"Bandara kota ditutup sementara karena terdapat retakan di landasan pacu. Kemudia pelabuhan utama di Lipata juga ditutup. Kini para petugas dan para ahli tengah mengecek kondisi dan stabilitas akses jalan," tambah Gonzales.

Sementara itu seorang warga yang bekerja menjadi penjaga pantai, Rayner Neil Elopre mengungkapkan, betapa besar dan mengerikannya gempa tersebut.

"Getarannya sangat kuat bahkan saya hampir tidak bisa berdiri," ungkap Elopre.

Masyarakat setempat kini untuk sementara dievakuasi ke bangunan sekolah di wilayah dataran tinggi.

Renato Solidum dari institut Seismologi dan Volkanologi Filipina mengatakan, gempa besar terakhir kali mengguncang wilayah Surigao, Filipina Selatan pada 1800-an. (rav)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya