Sementara itu, menurut CGTN, insiden penolakan ini sebenarnya berawal dari pembatalan perjalanan ke Jeju yang dilakukan oleh perusahaan kapal pesiar milik Italia tersebut. Tidak hanya kapal rombongan pemenang hadiah perjalanan itu saja yang tidak jadi ke Jeju, tetapi 26 jadwal kunjungan lain juga dibatalkan.
Akibatnya, memang pada pertengahan Maret ini, jumlah wisatawan China yang ke Jeju lebih sedikit 120 ribu orang dibandingkan biasanya. Perusahaan kapal pesiar lain yang mencoret Pulau Jeju sebagai tempat berlabuh adalah Royal Caribbean Cruises dan Carvinval Corp’s Costa Cruises, serta Princess Cruises.
Semua destinasi perjalanan diganti menjadi ke Jepang. Selain itu, 86 dari 159 penerbangan yang menghubungkan pulau wisata Korsel itu ke daratan China juga telah dibatalkan.
Sebelum ketegangan hubungan diplomatik merebak di antara kedua negara, Pulau Jeju selalu menjadi destinasi wisata unggulan. Sekira 2,6 juta turis asing bertandang ke Jeju pada 2015, dan 85,3% di antaranya berasal dari China. Dengan Lotte jadi tempat belanja favoritnya.
(Silviana Dharma)