Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

52% Orang Korea Selatan Tidak Beragama, Wapres Sebut Imbas Modernisasi

Binti Mufarida , Jurnalis-Jum'at, 11 Agustus 2023 |13:04 WIB
52% Orang Korea Selatan Tidak Beragama, Wapres Sebut Imbas Modernisasi
Wapres Maruf Amin mengungkap dampak buruk modernisasi. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut jika modernisasi memiliki dampak tertentu, salah satunya saat ini sebanyak 52% orang Korea Selatan tidak beragama. Dahulu, mayoritas penduduk Korea Selatan memeluk agama Budha.

Wapres mengungkapkan jika modernisasi menjadi tantangan besar dalam dakwah. Pasalnya selain membawa dampak positif, modernisasi juga membawa dampak negatif. Hal itu diungkapkan Wapres saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Tahun 2023.

“Dakwah kita sekarang ini menghadapi tantangan besar, modernisasi di samping sesuatu yang baik banyak juga yang tidak baik. Saya sering contohkan, di Korea Selatan dulu itu 99% agamanya Budha. Waktu saya ke sana, saya mau lihat ternyata di Korea Selatan itu Budha-nya tinggal 20%, 24% Kristen, Islamnya baru nol koma sekian, yang banyak apa? 52% tidak beragama. Jadi agama ini apa namanya, itu terdesak oleh karena adanya modernisasi,” ungkap Wapres dalam sambutannya, Jumat (11/8/2023).

Dirinya mendorong adanya mujahid dakwah digital untuk mengantisipasi dampak negatif dari modernisasi.

“Dakwah kita sekarang memang harus mampu mengantisipasi itu ya, modernisasi yang baik itu tentu harus kita ambil, itu ilmu bagi kita, itu ilmu. Tetapi sesuatu yang baik itu (kita ambil), yang negatif ini yang harus kita tinggal,” katanya.

“Jadi harus ada mujahid dakwah digital,” ungkap Wapres.

Di era modern saat ini, semua sudah serba digital. Sehingga, Wapres mendorong agar para santri menjadi mujahid dakwah digital untuk menyebarkan ajaran yang santun.

“Sekarang ini kan digitalisasi, kalau tidak nanti dakwahnya itu kita masih verbal, sekarang sudah digital, beli juga digital, belajar digital, dakwahnya digital, kalau tidak (digital) kita kalah. Ini yang menjadi penting dengan tetap tentu menjalankan dakwah yang sudah diajarkan para ulama dengan cara-cara dakwah yang santun,” kata Wapres.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement