AMSTERDAM – Kandidat Perdana Menteri Belanda, Geert Wilders mengusung kampanye bertemakan anti-imigran dan anti-Islam. Dia pernah menyebut agama yang diturunkan di Arab itu sebagai ideologi totaliter. Dalam arti, politik yang dianut orang Muslim adalah menguasai negara secara penuh, tertutup pada paham dan ajaran agamanya.
Jika mendengar gaya bicara dan tema kampanye yang diusungnya, banyak orang serasa bernostalgia pada pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016. Tepatnya, dia disamakan dengan Donald Trump yang buktinya keluar sebagai jawara dalam kontes politik tertinggi di Negeri Paman Sam tersebut.
Lalu siapakah Geert Wilders yang akan bersaing dengan petahana PM Belanda Mark Rutte pada pemilu hari ini? Usut punya usut, USA Today, Rabu (15/3/2017) mengulas, politisi sayap kanan Belanda tersebut rupanya keturunan Indonesia.
Pria berusia 53 tahun itu aslinya memiliki rambut berwarna hitam, tetapi kini sudah mengecatnya jadi pirang. Dikenal sebagai politisi anti-Islam, dalam darahnya justru mengalir napas negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia.
Wilders lahir di Venlo, Belanda, pada 6 September 1963. Ayahnya seorang Belanda, sedangkan ibunya orang Sukabumi, Indonesia. Dibesarkan di keluarga Katolik, Wilders adalah anak bungsu dari empat bersaudara.