BANDA ACEH – Sejarawan sekaligus arkeolog Aceh, Husaini Ibrahim, meyakini akan keberadaan suku Mante di pedalaman Aceh. Menurutnya, orang Mante sudah tersebar di sejumlah hutan di Aceh dan komunitasnya diperkirakan semakin banyak.
Legenda mengenai suku kuno itu masih diperdebatkan. Ada pakar sejarah pesimis soal keberadaan mante, namun ada pula sejarawan yang meyakini keberadaan suku Mante di belantara Aceh.
“Mereka mulanya berasal dari Aceh Besar dikenal dengan istilah rumoh 12. Komunitas mereka sudah ramai, karena tersebar hingga ke Aceh-Aceh yang lain (kabupaten/kota),” kata Husaini kepada Okezone di Banda Aceh, Jumat (31/3/20170.
Sejumlah wilayah di Aceh, kata Husaini, diprediksi menjadi sebaran suku Mante, seperti Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya, Aceh Timur hingga di daratan tinggi Gayo. Namun perkiraan itu belum terbukti dengan temuan fisik.
Lulusan doktor di Konsentrasi Arkeologi Islam Asia Tenggara pada Pusat Penyelidikan Arkeologi Global Universiti Sains Malaysia itu menyebutkan, suku Mante diperkirakan telah ada di Aceh sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Mereka hidup sebagai keturunan Melayu Proto dengan cirri-ciri pendek, lincah, dan menjauh dengan orang asing.