Demi Harga Diri, Sani Enggan Berharap Pengobatan Gratis untuk Anaknya yang Idap Penyakit Langka

Oris Riswan, Jurnalis
Sabtu 01 April 2017 14:43 WIB
Muhammad Fahri (kiri) bersama ibunya yang juga mengalami penyakit tulang rapuh (Oris/Okezone)
Share :

Sebagai seorang muslim, Sani sadar betul dan meyakini bahwa ia dan anak-anaknya akan mendapatkan rezeki. Sehingga atas dasar itu, ia tidak ngotot meminta seluruh biaya pengobatan digratiskan.

Tapi jika ternyata ada bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, ia dengan senang hati akan menerimanya. Jika tidak ada, ia tidak akan mengeluh.

Dalam benaknya, Sani yakin rezeki akan datang jika diupayakan. Sehingga ia memiliki semangat untuk berjualan tisu keliling demi menjemput rezeki.

Selama proses pengobatan, Sani bersyukur selama ini banyak pihak yang membantu. Saat biaya obat yang sekira Rp15 juta per bulan belum mendapat subsidi, ia bisa memenuhinya. Selalu saja ada orang yang membantunya, terutama dari para pemuda masjid yang dikenalnya.

Tapi belakangan ini, biaya obat disubsidi oleh pemerintah. Ia hanya tinggal membayar Rp3,8 juta untuk sekali suntik bagi Fahri setiap bulan. Jumlah itu bagi Sani masih sangat besar. Sebab ia hanya mengandalkan pendapatan dari berjualan tisu.

Tak ada kata mengeluh. Meski harus bekerja ekstra keras, ia jalani semuanya dengan ikhlas. Tapi ada yang dirasa cukup berat baginya. Saat berobat ke RSUD Bandung, ia kesulitan dengan aksesibilitas yang ada di sana.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya