Pemilu Presiden Mongolia Tak Menangkan Siapa pun, Kok Bisa?

Silviana Dharma, Jurnalis
Selasa 27 Juni 2017 21:03 WIB
Ilustrasi. Pemilihan Umum di Mongolia. (Foto: Global Risk Insight)
Share :

ULAN BATOR – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mongolia, Choinzon Tsodnomtseren menyatakan, tidak seorang kandidat pun menang dalam pemilu presiden kali ini. Calon dari kubu oposisi Partai Demokrat, Khaltmaa Battulga, sejatinya memenangkan suara terbanyak.

Akan tetapi, jumlah 517.478 suara belum cukup untuk mengamankan mayoritas kursi di parlemen pada Senin 26 Juni 2017. Sebab, Battulga hanya mampu memenuhi 38,1% dukungan dari total suara yang masuk.

Calon dari kubu oposisi Partai Demokrat, Khaltmaa Battulga. (Foto: Reuters)

Dengan hasil ini, mantan atlet bela diri tersebut harus menghadapi calon presiden usungan Partai Rakyat Mongolia (MPP) Miyeegombo Enkhbold, dalam putaran kedua. Putaran kedua emilu Presiden rencananya berlangsung pada 9 Juli.

"Saya tidak pernah kalah, saya harus menang, saya selalu menang dalam sejarah hidup saya," kata Battulga dalam sebuah wawancara pada Senin 26 Juni malam, sebelum hasil awal diumumkan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/6/2017).

Pemilihan presiden di Mongolia tahun ini kabarnya lebih dipandang sebagai sebuah referendum. Ada dua pilihan yang ditawarkan kepada rakyat, yakni pilih calon yang merencanakan pemulihan ekonomi dan menolak pendudukan China.

Battulga merupakan politikus nasionalis, yang menaruh kecurigaan besar pada tetangganya, China. Meski begitu, dia menegaskan, sikap itu bukan berarti dia anti pada investasi asing.

"Hanya saja, saya ingin memilihkan yang terbaik bagi rakyatku,” ucapnya.

Di sisi lain, ada Perdana Menteri Mongolia, Miyeegombo Enkhbold, yang mencalonkan diri lewat MPP. Dia dipandang cenderung proinvestasi asing dan ramah pasar. Enkhbold lolos ke putaran kedua berkat 411.748 suara atau memenangkan 30,3% dari total suara yang masuk.

Di urutan ketiga ada Sainkhuu Ganbaatar dari Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP). Ia tidak akan mengikuti putaran kedua pemilu presiden karena kalah 2.000 suara dari Enkhbold.

Pemilu Presiden kali ini juga kurang mendapatkan sambutan dari rakyat. Lebih dari 18.000 pemilih memutuskan golput karena tidak menyukai ketiga kandidat yang ditawarkan. Ketiga kandidat presiden dalam kampanyenya berjanji untuk menyelesaikan krisis nasional. Namun, mereka sama-sama terjerat kasus korupsi.

Mongolia adalah sebuah lahan terpencil dan kaya sumber daya yang dikenal sebagai tempat kelahiran kaisar Mongol Genghis Khan. Negara ini menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Sementara kepala negara, yakni presiden, memiliki wewenang untuk memveto legislasi dan membuat janji peradilan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya