SEOUL – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengusulkan sebuah perundingan militer dengan tetangganya Korea Utara (Korut) pekan ini. Usulan tersebut merupakan upaya untuk menghentikan aktivitas bermusuhan di perbatasan kedua negara setelah serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir.
Usulan tersebut merupakan tindakan formal pertama oleh pemerintah Presiden Moon Jae-in untuk melibatkan Korea Utara dalam dialog. Langkah itu juga ditujukan untuk memberikan tekanan pada Pyongyang agar mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kami meminta perundingan militer dengan Korut pada 21 Juli di Tongilgak untuk menghentikan semua kegiatan bermusuhan yang meningkatkan ketegangan di garis demarkasi militer," kata Wakil Menteri Pertahanan Korsel Suh Choo-suk sebagaimana dilansir Reuters, Senin (17/7/2017).
Tongilgak adalah sebuah gedung milik Korut di desa gencatan senjata Panmunjom di perbatasan. Gedung itu digunakan dalam penyelenggaraan pembicaraan antar Korea sebelumnya yang diadakan pada Desember 2015.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah mengisyaratkan penghentian aktivitas militer yang bermusuhan di perbatasan pada 27 Juli saat kedua negara memperingati gencatan senjata 1953 yang menghentikan Perang Korea.